Beranda / Matabudaya / Syair Ikan Terubuk

Syair Ikan Terubuk

Dalam keadaan putus asa dan gagal membuat kesepakatan, sidang di kerajaan Puyu-puyu jadi tidak terkendali. Meski para bintara dan dayang-dayang sudah berikrar setia dan rela berperang sampai mati demi Puyu-puyu, kebimbangan tetap saja terjadi. Lalu, ikan Sebahan, yang amat mengasihi Puteri Puyu-puyu, menasehatinya agar mengabaikan ikrar perang kawan-kawan dan para pembantunya itu. Sebahan justeru menyarankan agar Puyu-puyu berserah diri kepada Tuhan, dan meminta pertolongan-Nya.

Puteri Puyu-puyu mengikuti nasehat Sebahan, lalu memanjatkan doa. Doanya kabul: hujan badai turun, dan di tengah kilat dan petir sabung-menyabung, turunlah nenek moyangnya dari Kayangan ke kolam itu membawa pohon pulai dari Tanjungbalai, lalu Puyu-puyu mengamankan diri di pucuknya.

Bagikan

Lihat Juga

Pantun Melayu Tahun 1848 (2)

Pengantar: Selain yang sudah dimuat sebelumnya [Lihat: Pantun Melayu Tahun 1848 1], pada halaman 182 ...