Beranda / Matabudaya / Syair Ikan Terubuk

Syair Ikan Terubuk

Namun menurut Koster, kisahan Sejarah Raja-raja Melayu dan Syair Perang Siak tidak meliput seluruh perkara yang dirangkum oleh Syair Ikan Terubuk. Perbandingan antara Syair Ikan Terubuk dengan kisahan yang dibangun oleh Eliza Netscher (1870: 111 dst.) tetap meninggalkan beberapa unsur yang kabur: Pangeran Terubuk tidak tinggal di Tanjungpadang sebagaimana Raja Alam di Siak; Puteri Puyu-puyu lari melalui Tanjungbalai di utara Siak, sedangkan Sultan Ismail lari melalui Pelalawan di selatan Siak. Tapi kepersisan seperti itu tak terlalu diperlukan, karena dengan jalan bersimpang-siur itulah kepadatan tenunan sebagai salah satu kegeniusan sastra Melayu diperlihatkan oleh Syair Ikan Terubuk.

Bagikan

Lihat Juga

Pantun Melayu Tahun 1848 (2)

Pengantar: Selain yang sudah dimuat sebelumnya [Lihat: Pantun Melayu Tahun 1848 1], pada halaman 182 ...