Dipandang dari sudut ini, Syair Ikan Terubuk terbaca sebagai sebuah satire yang dalam bentangan perangnya dengan luar dihalakan kepada kedua belah pihak, Raja Alam dan Sultan Ismail, dan sangat erat bertalian dengan sikap tak berpihak atas konflik keluarga diraja itu sebagaimana teks Syair Perang Siak. Di dalam Syair Perang Siak, perspektif tidak memihak ini menyerlahkan warna tragis kepada kejadian-kejadian yang dibentangkan. Konflik itu mempunyai akibat tak terelakkan, dan gambaran malapetaka yang menimpa kerajaan Siak itu digambarkan sebagai takdir Allah. Di dalam Syair Ikan Terubuk, perspektif tidak berpihak dalam parodi tentang perang Siak ini menghadirkan ungkapan tragik-komedi: pada akhirnya tak seorang jua yang menang, dan ikrar-ikrar serta ekspedisi perang hanyalah lelucon.
Tags ikan ikan terubuk siak syair terubuk terubuk
Lihat Juga
Pantun Melayu Tahun 1848 (2)
Pengantar: Selain yang sudah dimuat sebelumnya [Lihat: Pantun Melayu Tahun 1848 1], pada halaman 182 ...