Pertama, permainan epik dan roman. Secara generik, Syair Ikan Terubuk menghimpun ciri-ciri kisahan epik sekaligus roman dalam hubungan yang baur. Bermula dari rindu-dendam Terubuk kepada Puyu-puyu, sebagai motif yang lazim dalam kisah-kisah romantik dalam sastra-naskah Melayu, seperti Syair Buah-buahan, Syair Bunga Air Mawar, Syair Kumbang dan Melati, dan Syair Burung Pungguk. Alih-alih mempersiapkan pengembaraan untuk memenuhi hasratnya bersama sang kekasih idaman, Syair Ikan Terubuk malah bergeser ke adegan musyawarah para pembantu Pangeran Terubuk yang bermuara pada ikrar kesiapan mereka berperang untuk merebut Puteri Puyu-puyu. Musyawarah perang ini membawa ingatan pembaca kepada ciri-ciri yang lazim dalam kisahan epik Melayu, seperti dalam Syair Perang Mengkasar, Syair Perang Menteng, Syair Sultan Maulana, dan Syair Perang Siak.9
Tags ikan ikan terubuk siak syair terubuk terubuk
Lihat Juga
Pantun Melayu Tahun 1848 (2)
Pengantar: Selain yang sudah dimuat sebelumnya [Lihat: Pantun Melayu Tahun 1848 1], pada halaman 182 ...