Berdasarkan bacaan Koster, isi pokok Syair Perang Siak menyokong pendapat bahwa syair itu ditulis untuk Muhammad Ali, semasa Sultan Yahya berkuasa. Selain perdamaian, pada masa itu kepentingan memelihara mufakat di tengah-tengah keluarga diraja amat penting ditekankan. Syair Perang Siak ditulis untuk mengajar pendengarnya bahwa persatuan membawa kepada keagungan, sekaligus sebagai alat merekat hubungan antara keluarga diraja yang terpecah agar kembali memasuki lingkaran kasih sayang dan kekaguman terhadap bayangan masa lalu yang bermarwah dan merukunkan.
Rujukan:
Almanak. 1863. Almanak en naamregister van Nederlandsh-Indië voor 1864. Batavia: Landsdrukkerij.
Donald J. Goudie. 1989. Syair Perang Siak. A court poem presenting the state policy of a Minangkabau Malay royal family in exile. Monograph Series No. 17 Malay Branch of Royal Asiatic Society (MBRAS). Kuala Lumpur: Art Printing Works.
Gramberg, J.S.G. 1881. “De oostkust van Sumatra,” Indische Gids.
Kosim, H.R (ed). 1978. Syair Raja Siak. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Koster, G.L. 19914. Peringatan dalam Syair Perang Siak. Pekanbaru: Seri Marpoyan 1 Pusat Pengajian Melayu Universitas Islam Riau. Penerjemah: Al azhar
Koster, G.L. 1995. Roaming Through Seductive Gardens. Leiden: KITLV. (Versi terjemahan: Mengembara di Taman-taman yang Menggoda. 2011. P2KK Unri & KITLV Jakarta. Penerjemah: Sita Rohana dan Al azhar).
Netscher, E. 1870. De Nederlanders in Djohor en Siak 1602 tot 1865. Batavia: Bruining & Wijt. [Verhandelingen van het Bataviaasch Genootschap XXXVI].
Niuwenhuyzen, F.N. 1858. “Het Rijk van Siak Sri Indrapoera,” dalam Tijdschrift Bataviaasch Genootschap 5: 388-438].
Van Ronkel, Ph.S. 1909. Catalogus der Maleische handschriften in het Museum van het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Batavia: Albrecht/’s Hage: Nijhoff.
Van Ronkel, Ph.S. 1921. Supplement-catalogus der Maleische en Minangkabausche handschrtiften in de Leidsche universiteits-bibliotheek. Leiden: Brill.