Juagan
Orang Petalangan menganggap pohon sialang dan lebah yang bersarang di situ berhubungan dengan roh-roh penunggu hutan. Maka, untuk mengambil madu di pohon itu diperlukan orang yang memiliki pengetahuan dan kemampuan khusus, yang bekerja dalam satu kelompok. Mereka terdiri dari Juagan Tuo (harfiah: Juragan Tua), Juagan Mudo (Juragan Muda), dan Tukang Sambut. Semuanya laki-laki.
Juagan Tuo bertindak sebagai pemimpin kelompok. Ia bertanggungjawab atas keselamatan anggota-anggotanya, yaitu Juagan Mudo (orang yang memanjat sialang dan menurunkan sarang lebah) dan Tukang Sambut (yang menunggu di bawah untuk menerima sarang lebah dan memerasnya ke dalam wadah yang telah disediakan). Selama prosesi Menumbai, kelompok ini menghadapi ancaman dari makhluk-makhluk gaib dan hewan berbisa penunggu sialang, serta sengatan kawanan lebah. Itulah yang dikendalikan Juagan Tuo melalui kepiawaian batinnya. Bila dirasa perlu, Juagan Tuo juga dapat ikut memanjat sialang, membantu Juagan Mudo. Jumlah Juagan Mudo dan Tukang Sambut dalam prosesi Menumbai ditentukan oleh banyaknya sarang lebah yang akan diambil.