Di dalam kisahan Petalangan, bibit pohon sialang dibawa nenek-moyang mereka, Datuk Demang Serail (Bujang Tan Domang), ke kawasan mereka sekarang ini. Sebagian besar pohon yang tumbuh menjadi sialang adalah jenis kempas (Compassia malaccensis). Bila lebah tidak bersarang di pohon itu, maka namanya tetap kempas.
Pohon sialang dan hutan yang mengelilinginya, disebut kopung sialang (kepungan sialang), adalah milik pesukuan (komunal). Pemanfaatannya diatur secara adat, di bawah pengelolaan pimpinan suku yang disebut Batin dan para pembantunya. Apabila sarang lebah dinilai sudah sarat madu, Batin akan mengatur pengambilannya; dan melalui Batin pula hasilnya dibagi kepada yang berhak menurut adat setempat.