à Sampai di joambang (dahan pertama sialang yang dibayangkan sebagai pintu rumah/balai), Juagan menyanyikan pantun mantra minta izin menuju dahan-dahan berikutnya yang digayuti sarang lebah, yang dibayangkannya sebagai’balai tengah’ (bagian tengah rumah); misalnya:
Mangombang kamano alu [Mengembang kemana alu]
Putiang beliung samo tonga [Puting beliung di tengah-tengah]
Tabik aku dahan joambang [Tabik aku dahan joambang]
Aku nak lalu ka balai tonga [Aku hendak terus ke balai tengah]
à Mengamati sarang-sarang lebah di dahan sialang (‘balai tengah’) dari jarak yang lebih dekat; bila sarangnya banyak, Juagan memaparkan keindahan ‘balai tengah’ itu, sampai-sampai melelahkan badan dan memeningkan kepalanya, melalui nyanyian pantun; misalnya: