Beranda / Matabudaya / Menumbai Orang Petalangan, Pelalawan Riau

Menumbai Orang Petalangan, Pelalawan Riau

 

  • Menepuk pohon: memberi tanda bertamu. Setelah selesai membaca mantra menuo sialang, Juagan Tuo menepuk perlahan pangkal sialang tiga kali. Tepukan ini ditujukan kepada lebah, memberi tanda bahwa Juagan sudah berada di ‘halaman’, minta izin bertamu. Tanda izin yang ditunggu ialah dengung suara lebah yang bereaksi atas tepukan itu. Prosesi akan dilanjutkan ke tahap berikutnya apabila dengung lebah terdengar; jika tidak, maka prosesi ditunda.

 

  • Pasu: melenakan lebah. Selanjutnya, sebelum memanjat, Juagan Tuo membaca dalam hatinya mantra pasu. ‘Pasu’ memiliki arti arkhaik (kuno), yaitu kata-kata magis yang membuat obyeknya (dalam hal ini: lebah) terlena dan kehilangan kesadaran (Wilkinson, 1959:852). Melalui mantra yang seperti hipnotis ini, lebah dibuat tak berdaya untuk terbang berkeliaran dan menyengat.

Contoh mantra pasu:

Bagikan

Lihat Juga

Marsden dan Pantun Melayu (tahun 1812)

Pengantar William Marsden (1754-1836), seorang linguis dan sejarawan Inggris, adalah ilmuwan pioneer untuk kajian Nusantara. ...