Beranda / Matabudaya / Menumbai Orang Petalangan, Pelalawan Riau

Menumbai Orang Petalangan, Pelalawan Riau

Pantun ini menggambarkan timba sebagai perahu jung yang berlayar menyeberang penuh muatan (madu).

Pengambilan sarang madu dimulai dari pangkal dahan hingga ke ujung. Untuk menguatkan batin, terutama agar dahan tidak patah, Juagan menyanyikan pantun mantra berikut:

Cencilak mandian taing [Cencilak mandikan taring]

Mandi betimbo di kalang dahan [Mandi bertimba di kalang dahan]

            Menjadi kulitlah engkau daging [Menjadi kulitlah engkau daging]

            Menjadi bosilah engkau dahan [Menjadi besilah engkau dahan]

Mantra ini menguatkan keyakinan diri bahwa dahan yang dipijak akan menjadi besi. Ketenangan agar dapat berkonsentrasi meniti dahan hingga di ujung sangat diperlukan. Untuk mendapatkannya, dilantunkan mantra berikut:

Bagikan

Lihat Juga

Marsden dan Pantun Melayu (tahun 1812)

Pengantar William Marsden (1754-1836), seorang linguis dan sejarawan Inggris, adalah ilmuwan pioneer untuk kajian Nusantara. ...