Beranda / Matabudaya (page 2)

Matabudaya

Tepuk Tepung Tawar

Melayu Riau itu terbentuk dari keanekaragaman suku, puak, dan kaum yang sekarang berhimpun di walayah geografis yang bernama Provinsi Riau. Ada dua kelompok besar masyarakat adat di Riau ini. Yang pertama adalah kelompok masyarakat adat yang adatnya berhulu kepada Datuk Perpatih Nan Sebatang atau yang ...

Selengkapnya

Kekabu

Ceiba pentandra (L.) Gaertn. Kekabu atau kabu-kabu adalah nama pohon penghasil kapuk, atau lazim juga disebut sebagai pokok kapuk. Sebutan ‘kekabu puteh’ di Perak (Malaysia) merujuk pada pohon kekabu yang menjadi tanda perbatasan antara Perak dan Pattani (Thailand Selatan). Kekabu sangat berharga di masa lalu. ...

Selengkapnya

Puding

Codiaeum variegatum. Puding adalah tanaman hias pekarangan. Di masa lalu, orang Melayu di kampung-kampung menjadikan puding sebagai tanaman pagar atau tanaman hias di pekarangan. Sebagaimana tergambar dalam karya Tenas Effendy, Ungkapan Tradisional Melayu Riau (1989). Apa tanda kampung halaman Rumah tegak atur-beratur Rumah besar berumah ...

Selengkapnya

Suling; Seruling

    Suling adalah alat musik yang terbuat dari buluh atau bambu, dan dimainkan dengan cara ditiup (aerophone). Salah satu ujung buluh ditutup dan satunya dibiarkan terbuka. Suling memiliki tujuh lubang di batang tubuhnya; satu sebagai lubang untuk menghembuskan udara, dan enam lubang di bagian ...

Selengkapnya

Zapin

Pengertian dan Ikhtisar Sejarah Zapin adalah seni pertunjukan yang memadukan tari dan musik. Di Riau, seni Zapin pada awalnya tumbuh di lingkungan kerajaan Siak, sebagai hasil interaksi antara elit-elit istana dengan orang dan atau pedagang Arab yang datang ke kerajaan itu. Alkisah, pada suatu hari ...

Selengkapnya

Kayat

  Kayat adalah sastra lisan yang berkembang dalam masyarakat di Kuantan Singingi, Riau. Secara etimologis, kata “kayat” merupakan pengucapan untuk kata hikayat dalam bahasa Melayu Riau dialek Kuantan. Kayat disampaikan oleh seseorang yang disebut tukang kayat. Lazimnya, tukang kayat adalah laki-laki, meskipun perempuan pun boleh ...

Selengkapnya

Marwas

marwas

  Marwas (yang juga disebut meruas, merwas, atau marawis), adalah alat musik jenis gendang (drum) yang berfungsi sebagai pengatur rentak atau tempo dalam musik iringan tari Zapin. Sebagai pengatur tempo, gendang marwas digunakan bersama alat musik gambus selodang sebagai pembawa melodinya. Untuk Dalam ansambel musik ...

Selengkapnya

Gambus Selodang

Gambus adalah salah satu alat musik chordophone (bunyi yang dihasilkan oleh dawai), yang dibunyikan dengan cara dipetik (dalam istilah di Siak: dipeting). Di dalam khasanah musik Melayu, orang pada umumnya mengenal dua jenis gambus. Pertama, gambus ‘ud yang biasa terdapat dalam musik-musik Timur Tengah. Alat ...

Selengkapnya

Gondang Borogong

Gondang borogong (gendang bergong) adalah kesenian Rokan Hulu yang menggunakan alat musik gendang, gong, dan calempong, sehingga juga disebut sebagai gondang colempong (gendang calempong). Gondang borogong menggunakan dua gendang yaitu, gondang polalu (gendang pelagu), dan gondang poningkah (gendang peningkah). Kedua gondang sama bentuk dan ukurannya, ...

Selengkapnya

Bidara

Ada tiga spesies bidara yang dapat ditemui di alam Melayu, yaitu bidara laut (Ziziphus mauritiana), bidara Arab (Ziziphus spina-christi), dan bidara Cina (Ziziphus zizyphus; Ziziphus jujuba). Bidara laut adalah jenis pohon semak yang lazim tumbuh di alam Melayu, meskipun mulanya tumbuh di Afrika Selatan kemudian ...

Selengkapnya
error: Content is protected !!