Beranda / Telaah / Catatan Al azhar: Sejarah atawa Dongeng?

Catatan Al azhar: Sejarah atawa Dongeng?

Bagikan

Syahdan pada tahun 1984, seorang budayawan Riau, Ediruslan Pe Amanriza (17 Agustus 1947 – 3 Oktober 2001) menulis dan membacakan sebuah puisinya yang berjudul “Sejarah Kami”. Baris pertama sajak itu menyatakan: “Sejarah kami adalah dongeng nenek menjelang tidur”. Sebagaimana diperlihatkan dengan gegap gempita oleh karya-karya sastrawan Sutardji Calzoum Bachri, tugas puisi antara lain adalah menyegarkan bahasa sebagai sistem tanda yang menjelmakan segala sesuatu dalam pikiran dan perasaan kita; mengawalnya dari ancaman pelapukan bahkan kematian makna. Caranya bermacam-macam. Dan dalam hal baris pertama puisi “Sejarah Kami” Ediruslan Pe Amanriza, kita barangkali bisa segera menandai ‘kejanggalan atau ketidakbiasaan’ penyamaan antara “sejarah” dan “dongeng”.

Lihat Juga

Catatan Al azhar: Kedaulatan Adat di Negeri ‘Padang Perburuan’

Bagikan  Catatan ini disampaikan sebagai pengantar dalam pembukaan acara “Dialog Virtual Kedaulatan Adat Melayu di ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!