Syahdan pada tahun 1984, seorang budayawan Riau, Ediruslan Pe Amanriza (17 Agustus 1947 – 3 Oktober 2001) menulis dan membacakan sebuah puisinya yang berjudul “Sejarah Kami”. Baris pertama sajak itu menyatakan: “Sejarah kami adalah dongeng nenek menjelang tidur”. Sebagaimana diperlihatkan dengan gegap gempita oleh karya-karya ...
SelengkapnyaAlih Aksara Gurindam Dua Belas
Segala puji bagi Tuhan seru sekalian alam serta shalawatkan Nabi yang akhirul zaman serta segala keluarganya dan shahabatnya sekalian adanya. Ama ba’du daripada itu tatkala sampailah hijratu n-Nabi sanat 1263 kepada dua puluh tiga haribulan Rajab hari Selasa, maka diilhamkan Allah Ta’ala kepada kita yaitu ...
SelengkapnyaSalinan Naskah Gurindam Dua Belas
Naskah Gurindam Dua Belas di bawah ini merupakan salah satu naskah yang disalin oleh Afifuddin berdasarkan naskah aslinya (W 233) untuk dipamerkan sempena Festival Naskah Nusantara IV pada tanggal 14-22 September 2018 yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) di Jakarta. Artikel terkait: ...
SelengkapnyaRaja Ali Haji
…karena tiap-tiap pekerjaan tiada dimulai dengan nama Allah itu maka iaitu qata’al barokah yakni putus berkahnya, jadi aku tambahi akan barokatul isthihalnya, jikalau aku bukan ahli yang demikian itu sekalipun karena lobaku akan berkahnya itu. (Raja Ali Haji: Silsilah Melayu dan Bugis; diselenggarakan oleh ...
SelengkapnyaCatatan Al azhar: Gurindam Dua Belas & Persembahannya
A. Mukaddimah: Raja Ali Haji & Gurindam Dua Belas Raja Ali Haji lahir tahun 1809 M di Pulau Penyengat, pusat pentadbiran Kerajaan Riau-Lingga dari tahun 1813 hingga 1911 (kini: sebuah kelurahan di lingkungan Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau). Beliau wafat dan dimakamkan di pulau yang sama ...
Selengkapnya