‘Lokal’, ‘nasional’, dan ‘regional’ adalah klasifikasi ruang yang hampir tak pernah dengan sungguh-sungguh kita gali dan jelajahi maknanya. Dalam sebuah pembahasan tentang pahlawan nasional Tuanku Tambusai belasan tahun yang lalu, seorang sejarawan terkemuka Indonesia, Doktor Anhar Gonggong, dalam kertas kerjanya memberikan takrif kata ‘lokal’ yang merujuk pada batas-batas politik dan ranahnya adalah provinsi-provinsi di Indonesia! Ini mungkin cocok untuk terma-terma yang diambil dari kenyataan-kenyataan dan pandangan dunia kontinental: Jawa, misalnya. Bagaimana dengan kenyataan-kenyataan dan pandangan dunia pesisir dan kepulauan? Seperti Melayu, Bugis, dan lain-lain yang gerak melenting ke luar (centrifugal forces) -nya seimbang – kalau tidak dapat dikatakan lebih dahsyat – dibanding centripetal forces (memusat)-nya?
Tags al azhar Datuk Seri Al Azhar Dongen Raja Ali Haji sejarah
Lihat Juga
Catatan Al azhar: Kedaulatan Adat di Negeri ‘Padang Perburuan’
Bagikan Catatan ini disampaikan sebagai pengantar dalam pembukaan acara “Dialog Virtual Kedaulatan Adat Melayu di ...