(hal. 18)
Butir-butir nilai yang menjadi kandungan ’tunjuk ajar’ seringkali bersandar kepada pernyataan ”kata orang tua-tua”. ”Orang tua-tua” atau disebut juga ”orang patut” adalah istilah yang selain menunjukkan faktor usia, juga merujuk kepada keluasan wawasan dan kekayaan pengalamannya. Pemerolehan wawasan dan pengalaman itu bersumber dari dua ’bacaan’: bacaan terhadap alam (melalui interaksi ekologis), dan bacaan terhadap kitab-kitab otoritatif. ’Pembacaan’ terhadap alam melahirkan apa yang disebut sebagai tafsir empiris. Bagaimanapun, otentisitas (kesahihan) tafsir empirik itu tertakluk kepada perubahan ekologis dan proses sejarah yang mengiringinya.