Kerisaurungsingan terhadap lingkungan hidup di Indonesia, telah muncul menjadi bincang percakapan dan berita di media massa sejak 1960-an. Tetapi seminar pertama tentang lingkungan hidup baru diselenggarakan 15–18 Mei 1972 (mendahului Konferensi Stokholm, Sssg) di Universitas Padjadjaran, Bandung, bertema “Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pembangunan Nasional”. Namun, lagi-lagi, berbagai bencana (pencemaran lingkungan, banjir, tanah longsor) pada dasawarsa terakhir tidak henti-henti terjadi di Indonesia. Kerusakan lingkungan hidup cenderung marak di berbagai kawasan. Kasus terakhir yang belum berakhir, dan yang meninggalkan kesan rentan lahir batin: musibah lumpur Lapindo di Sidoarjo, dan tsunami di Nangroe Aceh Darussalam. (UNEP memperkirakan kerugian Indonesia akibat bencana tsunami US $ 675 juta, setara dengan 6 triliun rupiah).
Lihat Juga
Catatan Al azhar: Kedaulatan Adat di Negeri ‘Padang Perburuan’
Bagikan Catatan ini disampaikan sebagai pengantar dalam pembukaan acara “Dialog Virtual Kedaulatan Adat Melayu di ...