Alas dari semuanya itu, adalah sikap LAMR yang memandang bahwa kebudayaan bukan sesuatu yang statis, tetapi bergerak tanpa terlepas dari akarnya. Dengan sendirinya, Rida penyokong terdepan dari aktivitas adat yang sebenarnya adalah jejaring gagasan manusia untuk mencapai kemajuan manusia dengan kemampuannya sendiri. Sesuai dengan rumusan adat itu sendiri, adat bukan sesuatu yang terpaku. Secara umum, dalam kebudayaan Melayu dikenal empat bentuk adat: adat sebenar adat, adat yang diadatkan, adat yang teradatkan, dan adat-istiadat. Dari keempatnya itu, hanya ‘adat sebenar adat’ yang tidak bisa berubah karena bersumber dari peraturan Allah SWT melalui Rasulullah SAW. Sedangkan tiga bentuk adat lainnya, memang amat tergantung pada kreativitas dan dinamika pendukungnya untuk tetap berpijak di bumi.
Tags rida k liamsi
Lihat Juga
Sultan Syarif Kasim II: Tahta untuk Indonesia
Bagikan Sultan Syarif Kasim II atau Yang Dipertuan Besar As-Syaidi s-Syarif Kasim Sani Abdul Jalil ...
2 Komentar
Pingback: Rida K. Liamsi (Datuk Seri Lela Budaya) - LAM Riau
Pingback: Nibung - LAM Riau