Tenas Effendy | Rp. 75.000 (pengganti biaya cetak dan pracetak) + ongkos kirim Penjelasan: Judul lengkap: Ungkapan Tradisional Melayu Riau Pengarang: Tenas Effendy Penyunting: Al azhar Penerbit: Lembaga Adat Melayu Riau Ukuran & Berat: 149 mm x 210 mm x 11 mm & 300 ...
SelengkapnyaPenggawa
Yang Berdiri dalam Budi: unsur politik pada Tunjuk Ajar Melayu (karya Taufik Ikram Jamil)
Bismillahi r-Rahmani r-Rahim. Assalamu’alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh. Waktu terus bergerak, dan ruang pun sentiasa dinamis. Karya dan khazanah budaya memerlukan penyaluran untuk dapat disampaikan di sini dan kini. Salah satu bentuk penyaluran itu adalah pembacaan, yang hasilnya dibentangkan kepada khalayak. Dengan itu, karya dan ...
SelengkapnyaUngkapan Tradisional Melayu Riau (karya Tenas Effendy)
Bismillahi r-Rahmani r-Rahim. Assalamu’alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh. Karya Tenas Effendy mengenai ungkapan Melayu ini diterbitkan pertama kali oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia pada tahun 1989, dengan judul Ungkapan Tradisional Melayu Riau. Buku itu merupakan karya Tenas Effendy yang paling awal terbit di ...
SelengkapnyaKepemimpinan Dalam Budaya Melayu
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Yth. Wakil Gubernur Riau Bapak Brigjen (Purn.) H. Edy Afrizal Natar Nasution; Ykh. Ketua DPRD Provinsi Riau, Datin Septina Primawati; Ykh. Para Anggota Forkopimda Provinsi Riau; Ykh. Para Sultan, Raja, Pimpinan Kekerabatan Diraja, Ketua MUI Provinsi ...
SelengkapnyaSekitar Penghargaan Ingatan Budi
Tak berlebihan dikatakan bahwa kata “budi” menempati suatu wilayah yang istimewa dalam khazanah Melayu Riau. Kata budi itu sendiri memiliki makna mendalam sebagai sosok yang melewati jangkauan tempat dan waktu. Kata ini mengiringi sesuatu yang nyata dalam kehidupan sehari-hari di mana saja, tetapi kekal ...
SelengkapnyaPak UU dan Ingatan Budi
Senang hati karena bertemu Pak UU Hamidy masih terasa sampai pagi ini. Ia datang dalam acara peringatan Milad ke-49 Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), menerima Penghargaan Ingatan Budi yang diselenggarakan lembaga kebudayaan itu, Senin malam (1 Juli 2019). Pak UU Hamidy dinilai amat berjasa dalam ...
SelengkapnyaDatuk H. Wasnury Marza
Datuk H. Wasnury Marza gelar Datuk Setia Perkasa lahir di Rengat Kabupaten Indragiri pada tanggal 16 Maret 1946. Ayahandanya bernama Muhammad Ali Radhillah bin Muhammad, keturunan keturunan dari Panglima Dalam Kerajaan Indragiri. Ibundanya bernama Zaurah binti Thamin, keturunan dari Suku Penghulu atau Datuk Setia Perkasa ...
SelengkapnyaDatuk H. UU Hamidy
Datuk Drs. H. UU Hamidy, M.A dilahirkan di Rantau Kuantan, Riau pada 17 November 1943. Menamatkan studi pada IKIP Malang Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia tahun 1970 dengan skripsi sarjana ‘’Tema Keadilan dan Kebenaran dalam Karya Sastra Indonesia Tahun 1966’’. Sejak tahun 1971 bekerja sebagai ...
SelengkapnyaDatuk Sudirman Agus
Datuk Sudirman Agus, S.Pd, lahir di Tembilahan pada 9 September 1949. Menekuni bidang seni Lukis, Seni Musik, Seni Sastra, dan seni Tari ini. Seniman yang aktif sebagai seniman di Sanggar Dewan Kesenian Kampar/Himpunan Seniman Kampar beralamat Jl. Dt. Tabano Gg. Rakhmat 09, Rt 3 Rw ...
SelengkapnyaDatin Hj. Roslaini binti Djadin
Datin Hj. Roslaini Binti Djadin lahir di Pasir Pengaraian, Rokan Hulu, pada 27 September 1938. Isteri dari tokoh Riau Datuk H. Ismail Suko (Alm) ini aktif dalam sejumlah organisasi wanita/kemasyarakatan dan lembaga antara lain sebagai ketua/wakil ketua di sejumlah organisasi antara lain Pertiwi Cabang Kantor ...
Selengkapnya