Innalillahi wainnailaihi rojiun. Riau kembali kehilangan tokohnya. Mantan Kepala Kantor Wilayah Pendidikan dan Kebudayaan Riau, Datuk Drs H. Djauzak Ahmad meninggal dunia, Ahad (14/7/2019) sekitar pukul 17.25 WIB sore tadi dalam usia 85 tahun. Beliau salah seorang pendiri LAMR, sekarang duduk di Dewan Kehormatan Adat.
Saya mengenal beliau sejak saya masih kuliah, awal tahun 1980an. Kami memanggil tokoh pendidikan itu dengan nama Pak Jek. Beliau seorang yang amat baik, berterus-terang, kritis, dan bertutur penuh tunjuk ajar kepada yang muda-muda.
Sejak beliau pensiun, beliau selalu hadir dalam majelis-majelis intelektual di kota Pekanbaru. Awal tahun 2000-an, saya mendapat sebutan ‘budak sengal’ dari beliau. ‘Gelar’ itu, katanya suatu kali, beliau simpulkan dari sungut-sungut sebagian orang dari generasi di atas saya yang merasa pendapat-pendapat kritis saya waktu itu agak melampau. Saya tanya, Pak Jek juga merasa hal yang sama? Beliau tertawa, kemudian menyatakan bahwa dia mengagumi ‘kesengalan’ yang berdasar. Maka saya amat senang dengan panggilan ‘si sengal’ itu, karena itulah di antara cara Pak Jek menyayangi saya.