Tanggal 2 – 7 Juli 2019, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Lancang Kuning, bersama Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Pemerintah Provinsi Riau, dan APRIL Group melaksanakan pelatihan pelatih (ToT; training of trainers) pembelajaran Muatan Lokal Budaya Melayu Riau (Mulok BMR), di Pekanbaru. Untuk Tahap I, pelatihan itu diikuti 60 orang guru (SD – SMA sederajat), utusan LAMR, dan Dinas Pendidikan empat Kabupaten/Kota se-Riau (Pekanbaru, Kampar, Siak, dan Pelalawan). Pelatih terdiri atas delapan guru yang biasa menjadi instruktur Kurikulum 2013.
Muatan lokal (Mulok) adalah suatu istilah dalam kurikulum pendidikan formal Indonesia yang bahan-bahannya disesuaikan dengan konteks dan keperluan-keperluan setempat. Dalam sejarah pendidikan di Riau, mata pelajaran budaya Melayu sudah dikenal sejak tahun 1980-an, yaitu huruf Arab-Melayu. Tujuannya, membekali para siswa pengetahuan dan keterampilan membaca dan menulis Arab-Melayu, yang sejak awal abad ke-14 telah digunakan dalam tradisi tulis Melayu. Ribuan naskah (manuskrip) dan cetak yang menggunakan huruf itu dihasilkan, dan menjadi warisan yang tersimpan di berbagai perpustakaan dan museum di dunia.