Bunga kekabu khasnya diserbuki oleh kelelawar di malam hari. Segera setelah matahari terbit, lebah dan serangga lainnya akan menggantikannya dengan menjilat nektar dan menyerbuki semua bunga. Hewan lain yang membantu penyerbukan adalah burung dan monyet. Selain itu, penyerbukan juga dapat terjadi karena pengaruh angin yang membuat bunga-bunga saling bersentuhan. Dari masa awal, bakal buah dan buah berguguran dalam beberapa tahap dan hanya menyisakan sebagian kecil yang bertahan hingga masak.
Buah kekabu mencapai ukuran penuh dalam 30 hari setelah berbunga. Buahnya berbentuk memanjang, kulit buahnya tebal, dan berair. Pada mulanya kulit buah bewarna hijau, lalu menjadi kecoklatan, dan menghitam setelah masak. Kapuk terbentuk antara hari ke 30-70 setelah berbunga. Buahnya kemudian mengering dan sekitar hari ke-80 sudah masak. Pada puncaknya, buah kekabu akan pecah menjadi lima bahagian dari ujung ke pangkal dan melepaskan biji benihnya yang diselimuti dengan kapuk. Meski umumnya pohon kekabu menghasilkan buah dengan kulit yang membuka selama proses pengeringan, sebagian di antaranya menghasilkan buah dengan kulit yang sangat keras sehingga menyulitkan pembukaan.