Gluta renghas L. Genus Gluta diperkenalkan oleh Linnaeus pada tahun 1777 dengan spesies rengas yang tumbuh di Jawa dan kemudian menjadi nama latinnya. Rengas merupakan jenis pohon besar berkayu keras dan berwarna kemerahan, sehingga lazim juga disebut sebagai “rengas tembaga”. Rengas tersebar di Asia Tenggara, terutama di Malaysia dan Indonesia (di antaranya pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan). Ketinggiannya dapat mencapai 45 meter, batangnya berbanir, dan kadang berakar tunjang. Daunnya berbentuk oval, berbunga, dan berbuah. Pada umumnya pohon ini tumbuh di perairan air tawar, tepian sungai, rawa, lahan gambut, dan di dalam hutan. Pohon ini mengeluarkan getah resin yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit, semacam getah mangga muda. Berdasarkan penelitian, getah resin ini mengandung insektisida dan pembunuh larva Aedes aegypti (nyamuk demam berdarah) paling ampuh.
Rengas menjadi rujukan dalam pantun yang menjadi lirik lagu Zapin “Sayang Serawak” berikut:
Sayang serawak sungainya sempit
berbuahlah rengas lambung-lambungan
hendak kubawak perahuku sempit
tinggalah emas tinggal junjungan
Rujukan:
- Ding Hou, “Florea Malesianae Praecursores LVI. Anacardiaceae”, dalam Blumea 24 (1978) hal. 1-41.
- Wan Fatma Zuharah dan Yousaf Ali, “Assessment of Gluta renghas L. and Mangifera indica L. (Sapindales: Anacardiaceae) extracts on the sublethal effects of dengue vector”, Journal of Asia-Pacific Entomology 19(4), September 2016.
- https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rengas
- http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Gluta+renghas
Satu komentar
Pingback: Sialang - LAM Riau