
Plectranthus scutellarioides. Merupakan tumbuhan semak yang berasal dari kawasan tropika di Afrika, Asia, Australia, Hindia Timur, Kepulauan Melayu dan Filipina. Tanaman ini memiliki daun dengan warna-warna menarik: merah hati keunguan, hijau dengan semburat merah, hijau keseluruhan, merah hati dengan tepian hijau, merah hati dengan semburat kuning. Daunnya berbentuk sirih dan bergerigi di tepiannya. Bunganya kecil-kecil berbentuk terompet. Pokok ati-ati sangat mudah tumbuh dengan stek batang.
Daun ati-ati dalam tradisi Melayu Riau sering dipakai sebagai perlengkapan prosesi Tepuk Tepung Tawar sebagai perenjis, seperti halnya daun setawar, juang-juang, sedingin, dan gandarusa. Makna kultural daun ati-ati agar berhati-hati dalam hidup ini, berhati-hati dalam berbicara dan berbuat. Seperti petuah orang tua-tua, “Bercakaplah dengan adab. Berbuallah dengan akal. Berbicara dengan kira-kira. Supaya hidup kita selamat, supaya orang tidak tersinggung. Supaya musuh tidak mendekat.”
Di samping fungsi kulturalnya, tanaman ini merupakan herba tradisional yang berkhasiat karena mengandung antiradang. (SR)
Sumber:
• Jutti Levita, Sri Adi Sumiwi, Tiara Indah Pratiwi, Ekky Ilham, Syafrudin Purnama Sidiq and Moelyono Moektiwardoyo, “Pharmacological Activities of Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br. Leaves Extract on Cyclooxygenase and Xanthine Oxidase Enzymes”, dalam Journal of Medicinal Plant Research, Vol.10(20), pp. 261-269, May 2016