Namun, semua kegiatan yang dilakukan pribumi dan Cina ini, ketika banyak ikan ditangkap, sementara waktu menimbulkan ketidaknyamanan yang cukup besar bagi penduduk lainnya. Pengasinan ribuan telur dan pengeringan ratusan ribu ikan itu menyebarkan bau yang tidak menyenangkan, sehingga sangat sulit bagi siapa pun untuk menahan tiupan angin kencang dari tempat pengeringan ikan itu. Akan tetapi, dapat dikatakan bahwa serangan bau ikan ini secara umum tidak berpengaruh banyak terhadap kondisi kesehatan.
Sebelum menutup bab ini, penulis ingin membuat komentar yang lain, sebagai berikut. Pengusahaan telur terubuk dan ikan kering ini hampir seluruhnya dikerjakan oleh penduduk Hindia Belanda. Namun, perdagangannya berada di tangan asing, yaitu dari pembeli Cina di Singapura. Mereka mengatur harga pasar dan karena itu menarik keuntungan terbesar. Patut disayangkan bahwa hingga saat ini belum ada upaya nyata dari penduduk setempat untuk menguasai perdagangan itu; sesuatu yang tetap akan mustahil jika tanpa semangat kewirausahaan dan ketekunan.
2 Komentar
Pingback: Terubuk - LAM Riau
Pingback: Syair Ikan Terubuk - LAM Riau