Beranda / Matabudaya / Onduo: Timang Anak Orang Rokan

Onduo: Timang Anak Orang Rokan

 

Syair-syair

Sebagaimana dikemukakan di atas, syair (senikata) yang dinyanyikan dalam Onduo bersumber dari ingatan si penyanyi. Bagi penyanyi yang mahir, rangkaian kata-kata yang dinyanyikannya, bila dicermati akan nyata membentuk satuan-satuan bait pantun: gugusan empat baris yang secara semantik fungsinya dibelah dua yaitu sampiran (pembayang) dan isi (maksud); keempat baris itu kemudian dipersatukan kembali sekurang-kurangnya oleh persajakan akhir ab-ab.

Contoh 1: sebait Onduo Ulakbosa yang direkam oleh Junaidi Syam (2008), sebagai berikut:

 

  1. Hei…la lo…
  2. kainlo cukin basahan mandi [kainlah cukin basahan mandi]
  3. udah lo mandi dibaok pulang [sesudah mandi dibawa pulang]
  4. tuntut elemu te na nak o…i…ontuk boka mati [tuntut ilmu ‘nak untuk bekal mati]
  5. oto di dunie dibagikan uyang [harta di dunia dibagikan orang]
  6. Allah la illaha ilalah (2x) [Allah la ila ha illallah]

 

Bagikan

Lihat Juga

Marsden dan Pantun Melayu (tahun 1812)

Pengantar William Marsden (1754-1836), seorang linguis dan sejarawan Inggris, adalah ilmuwan pioneer untuk kajian Nusantara. ...