Sebagai ekspresi khusus individu, seperti dalam kegiatan ibu menidurkan anak (dodoi anak, baghandu, onduo, nandung, dll.), pantun-pantun yang didendangkan secara tematik adalah nasihat-nasihat kebaikan (tunjuk ajar), harapan-harapan, perasaan kasih sayang, cinta, dan kerinduan. Rangsangan penciptaan pantun dalam kegiatan pengasuhan anak ini berkurang, karena di masa kini kebanyakan orang tua lebih seiring menggunakan media-media baru (tape recorder, televisi, dan gadget) untuk melengahkan anaknya menjelang dan ketika tidur. Potensi pantun dan pewarisan keterampilan (bersama nilai-nilai yang dikandungnya) pun terancam punah.
Tags melayu pantun unesco warisan budaya tak benda
Lihat Juga
Mengaktualkan Kembali Pola Pengasuhan Anak di Alam Melayu
Mengaktualkan Kembali Pola Pengasuhan Anak di Alam Melayu Oleh: Oleh: Jarir Mendodoi Anak Konsep dan ...