Adat yang Diadatkan Adapun adat yang diadatkan Adat yang turun dari Raja Adat yang turun dari Datuk Adat yang turun dari Penghulu Adat yang dibuat kemudian Putus mufakat ia berobah Bulat kata ia berganti Beralih musim ia layu Bertukar angin ia melayang Bersalin baju ...
SelengkapnyaMengoyak Kain di Pinggang
Mengoyak Kain di Pinggang Makna: Membuka Aib diri sendiri, membuat malu keluarga
SelengkapnyaMengikat Menyimpul Mati
Mengikat Menyimpul Mati Maknanya: Dalam penegakkan hukum haruslah tegas, tanpa pandang bulu, dan tidak tanggung-tanggung.
SelengkapnyaAntaukopa
Antaukopa – Sastra lisan ini berkembang di wilayah Rokan, dari hulu hingga ke hilir. Awalnya berkembang di Antaukopa (sekarang Rantaukopar) yang berada di tepi Sungai Rokan, sebuah tempat yang sering dilewati para pedagang karet di hulu yang hendak ke hilir dan sebaliknya. Pada waktu itu, ...
SelengkapnyaPusat Kekuasaan Ganda: Masyarakat dan Alam Siak & Sumatra Timur, 1674-1827
Timothy P. Barnard | Rp. 50.000,- Penjelasan: Judul lengkap: Pusat Kekuasaan Ganda: Masyarakat dan Alam Siak & Sumatra Timur, 1674-1827 Pengarang: Timothy P. Barnard Judul asli: Multiple centres of authority: Society and environment in Siak and eastern Sumatra, c. 1674-1827 Penerjemah: Sita Rohana Penerbit: Gurindam ...
SelengkapnyaSicuriang, Sibonsu Bobilang Malam: Sastra Lisan Rokan Hulu
LAMRiau.id – Sastra lisan ini mengisahkan percintaan antara seorang pemuda bernama Bujang Sicuriang dan seorang gadis bernama Mundom Sibonsu. Keduanya bersepupu, karena ibu Sicuriang dan ayah Sibonsu bersaudara kandung. Keduanya adalah keturunan bangsawan. Namun, ibu Sicuriang menikah dengan orang pesukuan (biasa), sehingga Sicuriang tidak mendapatkan ...
SelengkapnyaAdat Sebenar Adat
Adapun adat sebenar adat Adat tak lekang oleh panas Adat tak lapuk oleh hujan Adat berwaris kepada Nabi Adat berkhalifah kepada Adam Adat berinduk kepada ulama Adat dianjak layu diumbut mati Adat ditanam tumbuh dikubur hidup Adat terconteng di lawang Adat tersurat di kertas ...
SelengkapnyaKe Ladang Berbunga Padi
Ke ladang berbunga padi, ke hutan berbunga kayu ke sungai berbunga pasir, ke laut berbunga karang makna: Setiap tempat ada pemiliknya
SelengkapnyaPantun
Sejarah Pakar sastra Melayu seperti Harun Mat Piah (1989) dan Ding Choo Ming (2010) memperkirakan pantun sudah dikenal sejak lebih 1500 tahun yang lalu, sebelum kedatangan Hindu di alam Melayu. Menilik keberadaannya dalam ritual-ritual magis yang masih menggunakan simbol-simbol animistik, pantun pada awalnya sangat mungkin ...
Selengkapnya