Senang hati karena bertemu Pak UU Hamidy masih terasa sampai pagi ini. Ia datang dalam acara peringatan Milad ke-49 Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), menerima Penghargaan Ingatan Budi yang diselenggarakan lembaga kebudayaan itu, Senin malam (1 Juli 2019). Pak UU Hamidy dinilai amat berjasa dalam meneliti, mengkaji, dan membangkitkan semangat kemelayuan.
Menulis lebih dari 60 buku, terutama berkaitan dengan tradisi Melayu Riau, sosok berusia 75 tahun ini masih aktif di berbagai kampus. Boleh dikatakan, semangat sebagian besar aktivis Melayu sekarang disiram oleh kreativitasnya. Gayanya yang tidak formal, bahkan sedikit nyentrik, menambah kekhasannya sampai kini. Kehadirannya malam itu menjadi istimewa karena belasan tahun dia tidak muncul di ruang publik kebudayaan di Riau. Apalagi malam itu ia membawa oleh-oleh untuk LAMR berupa 5 bukunya yang berkaitan dengan naskah kuno dan pembahasan karya sastra. Ia juga tampak gembira. Ketika diminta berfoto ia malah mengatakan, “Ayo, ayo… ini mahal ini. Dah lama tak jumpa.” (Dalam hati saya siap ditolak untuk itu. Hehe.)