Bentuk dan warna daun puding sangat beragam. Sebagian berwarna dasar hijau, namun tumbuh dengan variasi berupa salur dan bercak putih, kemerahan dengan kombinasi warna lain (oranye, ungu, merah muda, nila, ungu), kuning, merah tua, coklat atau warna krem. Dalam kondisi cahaya yang sesuai dapat berubah warna ketika menua.

Daun, batang, dan akar puding mengandung getah berwarna putih yang beracun dan dapat menyebabkan iritasi pada kulit yang menyentuhnya. Namun, tanaman puding juga dikenal sebagai herba tradisional. Rebusan akarnya dapat mengobati tukak lambung. Daunnya mengandung ikatan antibakteri dan antiamoebik, apabila direbus dapat menjadi obat diare. Sedangkan daun yang sudah dikeringkan dijadikan teh oleh orang Filipina.