Tanggal 2 – 7 Juli 2019, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Lancang Kuning, bersama Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Pemerintah Provinsi Riau, dan APRIL Group melaksanakan pelatihan pelatih (ToT; training of trainers) pembelajaran Muatan Lokal Budaya Melayu Riau (Mulok BMR), di Pekanbaru. Untuk Tahap I, ...
SelengkapnyaYang Berdiri dalam Budi: unsur politik pada Tunjuk Ajar Melayu (karya Taufik Ikram Jamil)
Bismillahi r-Rahmani r-Rahim. Assalamu’alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh. Waktu terus bergerak, dan ruang pun sentiasa dinamis. Karya dan khazanah budaya memerlukan penyaluran untuk dapat disampaikan di sini dan kini. Salah satu bentuk penyaluran itu adalah pembacaan, yang hasilnya dibentangkan kepada khalayak. Dengan itu, karya dan ...
SelengkapnyaUngkapan Tradisional Melayu Riau (karya Tenas Effendy)
Bismillahi r-Rahmani r-Rahim. Assalamu’alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh. Karya Tenas Effendy mengenai ungkapan Melayu ini diterbitkan pertama kali oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia pada tahun 1989, dengan judul Ungkapan Tradisional Melayu Riau. Buku itu merupakan karya Tenas Effendy yang paling awal terbit di ...
SelengkapnyaMUKHLIS PAENI: TENAS EFFENDY, “PENUTUR MADAH SEPANJANG ZAMAN“
TENAS EFFENDY: PENUTUR MADAH SEPANJANG ZAMAN Mukhlis PaEni Perkenalan pertama saya secara pribadi dengan Bapak Tenas Effendy (TE) terjadi 34-35 tahun yang lalu, tepatnya sekitar tahun 1985. Ketika itu Pak Tenas, Pak Khaidir Anwar dan saya diundang untuk menghadiri sebuah acara nasional bertajuk ...
SelengkapnyaCatatan Al azhar: Sejarah atawa Dongeng?
Syahdan pada tahun 1984, seorang budayawan Riau, Ediruslan Pe Amanriza (17 Agustus 1947 – 3 Oktober 2001) menulis dan membacakan sebuah puisinya yang berjudul “Sejarah Kami”. Baris pertama sajak itu menyatakan: “Sejarah kami adalah dongeng nenek menjelang tidur”. Sebagaimana diperlihatkan dengan gegap gempita oleh karya-karya ...
SelengkapnyaCatatan Al azhar: Sastra dan Kebudayaan
Tempat sastra dalam kebudayaan Di manakah tempat sastra dalam kebudayaan? Setiap sastra adalah hasil karya manusia. Di dalam proses produksinya, sastra dijelmakan melalui aturan-aturan (konvensi) kebudayaan tertentu, yang sekaligus menjadi pintu masuk bagi khalayak untuk memahaminya. Oleh karena itu, sastra adalah artefak kebudayaan; wujudnya menggunakan ...
SelengkapnyaCatatan Al azhar: Penemuan Kembali Kepulauan Sastra Melayu
[Tulisan ini bersumber dari versi power point yang dibentangkan dalam seminar sempena kegiatan “Revitalisasi Budaya Melayu” yang ditaja oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang pada tahun 2008. Versi makalahnya sudah pernah diterbitkan dalam bentuk fragmen-fragmen di laman sesawang pada tahun 2013. Kemudian, untuk merayakan ...
SelengkapnyaCatatan Al azhar: Perahu & Diri
1 Kita orang Melayu masa kini seperti ‘lupa’ pada keperluan kita menyebarkan kisah dan tindakan kepahlawanan (epik) orang/ bangsa kita, baik kepada bangsa kita sendiri, maupun kepada bangsa lain. Simaklah, setelah Hang Tuah, di jantung alam Melayu ini kini agak sukar menyebut nama besar milik ...
SelengkapnyaCatatan Al azhar: Gurindam Dua Belas & Persembahannya
A. Mukaddimah: Raja Ali Haji & Gurindam Dua Belas Raja Ali Haji lahir tahun 1809 M di Pulau Penyengat, pusat pentadbiran Kerajaan Riau-Lingga dari tahun 1813 hingga 1911 (kini: sebuah kelurahan di lingkungan Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau). Beliau wafat dan dimakamkan di pulau yang sama ...
SelengkapnyaPantun
Sejarah Pakar sastra Melayu seperti Harun Mat Piah (1989) dan Ding Choo Ming (2010) memperkirakan pantun sudah dikenal sejak lebih 1500 tahun yang lalu, sebelum kedatangan Hindu di alam Melayu. Menilik keberadaannya dalam ritual-ritual magis yang masih menggunakan simbol-simbol animistik, pantun pada awalnya sangat mungkin ...
Selengkapnya