PEKANBARU—Di luar jadwal yang sudah disusun, Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur Riau H. Wan Tamrin Hasyim, meminta presiden penyair Sutardji Calzoum Bachri (SCB), membacakan sajak-sajaknya usai ditabalkan gelar kehormatan adat Datuk Seri Pujangga Utama oleh Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Rabu, 7 November 2018. “Saya ...
SelengkapnyaYearly Archives: 2018
Legenda Asal Mula Nama Desa Kubang Buaya
Kubang Buaya dalam dialek setempat biasa disebut Kubangbuayo. Kampung ini terletak di tepi Sungai Tibawen, hulu Sungai Rokan Kiri, tepatnya di antara Kampung Tibawen dan Kersik Putih. Kubang Buaya secara administratif berada di wilayah Desa Cipang Kanan, Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi ...
SelengkapnyaPengurus LAMR Kabupaten Pelalawan Dikukuhkan
Bertempat di Gedung Daerah Kabupaten Pelalawan di Pangkalan Kerinci, pimpinan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) hari Selasa (6/11/218) mengukuhkan pengurus LAMR Kabupaten Pelalawan. Hadir dalam pengukuhan itu Tengku Besar H. Kamaruddin Haroen (Sultan Pelalawan), Datuk Setia Amanah Masyarakat Adat Melayu Petalangan (Bupati H. Haris), dan ...
SelengkapnyaKedatangan Presiden Penyair Sutardji Calzoum Bachri di Pekanbaru
Kedatangan Presiden Penyair Sutardji Calzoum Bachri disambut oleh Datuk-datuk beserta Datin-datin LAM Riau di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, siang tadi, Selasa, 6 November 2018. Datuk Khaidir Aklamas, mewakili LAM Riau, memasangkan tanjak kepada penyair kenamaan Indonesia tersebut. Kedatangan penyair yang ...
SelengkapnyaSang Ular, asal mula nama Desa Sanglar
Sang Ular, asal mula nama Desa Sanglar Desa Sanglar berada di wilayah Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Desa ini berada di wilayah perbatasan dengan Provinsi Jambi. Cerita di Balik Nama
SelengkapnyaCerita di Balik Nama
Pada tahun 2006, Yayasan Bandar Seni Raja Ali Haji (Bandar Serai) bersama lembaga Care and Empowerment for Community (CECOM) Pekanbaru menyelenggarakan sayembara menulis cerita-cerita pusaka se-Riau. Sayembara itu diberi nama BM Syams Award, menggunakan nama pengarang Melayu, Alm. BM Syamsuddin, yang semasa hidupnya banyak menulis ...
SelengkapnyaTuanku Tambusai: De Padriesche Tijger van Rokan (Harimau Paderi dari Rokan)
Nama kecilnya, Muhammad Saleh. Lahir di Dalu-dalu Kerajaan Tambusai pada 5 November 1784/ 21 Dzulhijjah 1198 H, dan wafat di Kampung Rasah Negeri Sembilan Malaya pada 12 November 1882/ 1 Muharram 1300. Ibunya bernama Munah, seorang perempuan biasa dari Suku Kandang Kopuh Tambusai; sedangkan ayahnya ...
SelengkapnyaAdat yang Teradatkan (Istiadat)
Adat yang Teradatkan (istiadat) Adapun adat yang teradat Datangnya tidak berberita Perginya tidak berkabar Kecilnya teranja-anja Besarnya terbawa-bawa Adat yang bersarung tidak berjahit Adat yang berkelindan tidak bersimpul Yang dibawa burung lalu Yang tumbuh tidak ditanam Yang kembang tidak berkuntum Yang bertunas tidak beranting ...
SelengkapnyaSultan Syarif Kasim II: Tahta untuk Indonesia
Sultan Syarif Kasim II atau Yang Dipertuan Besar As-Syaidi s-Syarif Kasim Sani Abdul Jalil Syaifudin adalah Sultan ke-12 Kesultanan Siak. Lahir di Siak Sri Inderapura (kini: ibukota Kabupaten Siak Provinsi Riau) pada 11 Jumadilawal 1310 H/ 1 Desember 1893, dan mangkat di Rumbai, Pekanbaru ...
SelengkapnyaPenyair Mantra Sepanjang Hayat
Penyair Mantra Sepanjang Hayat SUTARDJI Calzoum Bachri yang lahir di Rengat, Inhu, 24 Juni 1941 sangat berjasa bagi Indragiri, Riau. Karena Sutardji diyakini mengangkat tradisi mantra Talang Mamak menjadi puisi modern pertama kali, hingga dia menjadi pujangga terkemuka di tanah air. Tata bahasa mantra Talang Mamak ...
Selengkapnya