lamriau.id-Pekanbaru, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau meggelar temu ramah dengan raja, pemimpin adat dari berbagai wilayah di Riau dan pendiri LAMR, pada Sabtu (16/11) lalu. Kegitatan ini dilaksanakan dalam rangka meminta masukan dan saran dalam pelaksanaan kegiatan LAMR ke depan.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Datuk Seri H. Tafik Ikram Jamil mengatakan, keberadaan LAMR saat ini adalah rentetan dari sejarah yang mengakar kuat dari masa ke masa dengan pola kehidupan berbudaya. Kegiatan ini adalah upaya untuk meyerap aspirasi dari zuriyat kerajaan dan pemuka adat yang merupakan junjungan daulat adat LAMR. Hal ini guna melestarikan budaya Melayu sekaligus sebagai ajang silaturahim antarkerajaan.
“Oleh karenanya tugas kita memastikan bahwa adat budaya Melayu benar-benar dipakai oleh generasi masa mendatang dan kebudayaan Melayu menjadi payung negeri bagi kemaslahatan masyarakat,” ucap Datuk Seri Taufik
Turut hadir dalam pertermuan tersebut Ketum MKA LAMR Datuk Seri H. Raja Marjohan Yusuf, Sultan Pelalawan H. Tengku Besar Kamaroeddin, Timbalan Mangku Bumi Mangku Diraja Kesultanan Siak Sri Indrapura Tengku Mohammad Toha, Ketua Persebatian Kekerabatan Resam Kerajaan Indragiri H. Raja Maizir Mit, Raja Kerajaan Luhak Tambusai Darmizal Gelar Sultan Ahmad, Zuriyat Raja Luhak Rambah T. Afrizal Dachlan, Raja Luhak Kepenuhan Tengku Haji Indra Jaya Gelar Yang Dipertuan Besar, Raja Luhak Kunto T. Muhammad Roem, Raja Luhak Kerajaan Rokan IV Koto Tengku Endrizal Yang Dipertuan Sakti Sutan Mahkota Alam, Niniok Datuok Ajo Dubalai Pucuk Andiko 44 Muara Takus Datuk Abdul Malik, S.Ag.
Selain itu, tampak hadir tokoh Pendiri LAMR Provinsi Riau Datuk H. OK Nizami Jamil, Datuk-Datuk Pengurus MKA LAMR Provinsi Riau, Datuk/Puan Pengurus DPH LAMR Provinsi Riau, pendamping Raja dan Sultan.
Sultan, kerabat raja, dan pemangku adat, amat menghargai pertemuan itu. Sultan Pelalawan H. Tengku Besar Kamaroeddin misalnya, mengharapkan kegiatan serupa dilaksanakan secara berkala.