Beranda / Telaah / Pantun

Pantun

Menyerupai teka-teki, sampiran menegakkan tonggak-tonggak perhatian dalam pikiran dan imajinasi khalayak, untuk kemudian secara mengejut dialihkan kepada isi/maksud atau pesan yang ingin disampaikan. Meskipun berfungsi sebagai pengalih perhatian, kata-kata dalam sampiran pantun yang dianggap baik tidak bersifat acak, tetapi mencitrakan keluasan pengetahuan dan pengalaman, serta kedalaman kearifan manusia dan masyarakat Nusantara. Melalui sampiran, khalayak dibawa memasuki semesta kehidupan Nusantara: alam sekitar beserta keragaman flora dan faunanya, relung-relung peristiwa dan sejarah yang dialami, adat-istiadat, dan kebiasaan-kebiasaannya.

Bagikan

Lihat Juga

Syawal dalam Peristiwa Resiprokal Orang Melayu

Syawal dalam Peristiwa Resiprokal Orang Melayu oleh: Syaiful Anuar Menurut Ibnul ‘Allan asy Safii, kata ...