Beranda / Matabudaya / Randai Kuantan

Randai Kuantan

Pada dasawarsa terakhir Orde Baru, pemerintah mendorong penguatan kebudayaan tempatan (lokal) dalam kerangka politik identitas nasional. Randai Kuantan masuk ke dalam jaring penerokaan, dan kemungkinan-kemungkinan mengembalikannya ke kehidupan yang wajar dibahas oleh para pemangku kepentingan kebudayaan Melayu di Riau. Dari pembahasan-pembahasan itu, disimpulkan bahwa Randai Kuantan berpotensi untuk kembali popular di tengah-tengan masyarakatnya. Hambatan utama untuk menghidupkan kembali kesenian ini adalah langkanya alat musik terpenting dalam pertunjukan, yaitu biola. Untuk itu, pada pertengahan tahun 1996, Dewan Kesenian Riau menyumbangkan sejumlah biola kepada kelompok-kelompok potensial tersebut. Kurang dari setahun kemudian, pertunjukan Randai Kuantan kembali marak. Kelompok-kelompok didirikan hampir di setiap kampung. Festival-festival Randai Kuantan diadakan sempena perayaan sosial Pacu Jalur dan lainnya.

Bagikan

Lihat Juga

Marsden dan Pantun Melayu (tahun 1812)

Pengantar William Marsden (1754-1836), seorang linguis dan sejarawan Inggris, adalah ilmuwan pioneer untuk kajian Nusantara. ...