Beranda / Matabudaya / Randai Kuantan

Randai Kuantan

RandaiBerlakon1Penonton

Dalam pertunjukan Randai Kuantan, penonton tidak mempunyai tempat khusus. Mereka menonton sambil berdiri atau duduk di rerumputan, mengelilingi arena pertunjukan, diterangi cahaya lampu petromax atau listrik. Jarak antara penonton dengan para pemain juga sangat dekat, yang memungkinkan mereka berinteraksi. Adakalanya, reaksi-reaksi penonton akan ditanggapi oleh pemain yang sedang berperan. Penonton dapat terlibat langsung dalam pertunjukan sebagai penyanyi atau hanya ikut berjoget.

Dari semua gambaran yang dikemukakan sebelumnya, dapat dikatakan bahwa inti dari pertunjukan Randai Kuantan adalah kebersamaan. Berbagai dialog di dalam pertunjukan bisa saja mengungkit permasalahan sehari-hari: hutang-piutang, tipu-helah, perselingkuhan, dan konflik-konflik lain yang mengganggu harmoni sosial. Atau, bisa pula mengungkapkan masalah yang sedang dihadapi salah satu Anak Randai ataupun para penonton. Namun, karena disampaikan dengan jenaka dalam bingkai permainan dan pertunjukan, alih-alih tersinggung atau marah, yang muncul justeru tawa yang mencairkan ketegangan.

Bagikan

Lihat Juga

Marsden dan Pantun Melayu (tahun 1812)

Pengantar William Marsden (1754-1836), seorang linguis dan sejarawan Inggris, adalah ilmuwan pioneer untuk kajian Nusantara. ...