Cerita-cerita Randai Kuantan tidak ditulis dalam sebuah naskah. Induk Randai hanya menyampaikan ikhtisar cerita (plot), lalu para pemain merancang dialognya sendiri secara improvisasi. Sebelum pertunjukan, tidak ada latihan rutin. Kemampuan bermain diperoleh dari keterlibatan dalam pertunjukan sebelumnya, sebagai penonton atau sebagai pemain. Sebelum pertunjukan biasanya hanya ada musyawarah antara Anak Randai dengan Induk Randai untuk membahas cerita apa yang akan dimainkan, dan siapa saja yang akan berperan.
Di antara Anak Randai ada yang memerankan tokoh utama, tokoh pembantu, beberapa pemeran tambahan, pemain musik pengiring (pemain piul atau biola, penabuh gendang gong, penabuh tambur, pemain cer-cer, dan penyanyi), serta beberapa penari inti. Satu pertunjukan sekurang-kurangnya melibatkan 20-an Anak Randai, dan tidak semuanya berlakon atau memainkan peran.