Tahun 2010, bahan-bahan ajar Mulok diperluas. Selain baca-tulis Arab-Melayu, diajarkan pula pengetahuan tentang sejumlah warisan yang mencirikan Melayu Riau (termasuk pengetahuan tentang beberapa peralatan yang lazim digunakan dalam kegiatan keekonomian/ mata pencaharian tradisional Melayu).
Pada tahun 2013, kurikulum nasional diubah (menjadi Kurikulum 2013, atau K-13). Di dalam K-13 itu, pembelajaran bahan-bahan Mulok dapat disisipkan (diintegrasikan) ke dalam mata pelajaran yang sudah ditentukan secara nasional; dapat pula menjadi mata pelajaran tersendiri. Melalui Peraturan Daerah (Perda) No. 12/2013 (kemudian direvisi menjadi Perda No. 5/2018) tentang “Penyelenggaraan Pendidikan”, Pemerintah Provinsi Riau menetapkan Mulok Budaya Melayu Riau (BMR) sebagai mata pelajaran tersendiri. Dalam Perda tersebut, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) ditugaskan menilai dan merekomendasikan bahan-bahan yang diajarkan.