Balai Sawang atau portal LAM Riau diluncurkan bersamaan dengan helat Haul Tenas Effendi 2017. Peluncuran itu dilakukan di Balai Adat LAM Riau pada Selasa, (28/2). Keberadaan Balai Sawang LAM Riau itu dimaksudkan untuk memberikan data-data dan informasi terkait dengan kebudayaan Melayu.
Sebagaimana yang disampaikan Ketua Harian Lembaga Kerapatan Adat LAM Riau, Al Azhar. Bahwa posisi Balai Sawang LAM Riau adalah untuk melayani keperluan-keperluan tentang kemusykilan budaya Melayu. “Tulisan dan data di portal ini diizinkan untuk dicopypaste, di printout untuk keperluan pendidikan dan referensi. Karena Balai Sawang ini didesain tidak hanya memuat kabar tetapi kajian-kajian budaya, ensiklopedi, telaah budaya, mata budaya termaktub di dalamnya,” ujar Al Azhar.
Peluncuran Balai Sawang LAM Riau ini sengaja diselarikan dengan Haul Tenas Effendi. Meskipun, menurut Al Azhar, telah dirancang setahun yang lalu. Karena ketika Tenas Effendi “pergi”, hari ini di saat mengenangnya atau dari megnenangnya itu, ada yang baru terlahirkan. “Melahirkan sesuatu untuk mewujudkan mimpi almarhum, mensosialiasikan budaya Melayu. Web ini adalah salah satunya. Sebagian dari beberapa impian almarhum, setidaknya kita coba pertahankan dan kita wujudkan bersama,” tutup Al Azhar.
Jefri al Malay