Di Kuantan-Singingi, kata ”randai” berkait-kelindan dengan makna ”berandai-andai”. Para pemainnya mengandaikan diri sebagai orang lain, keluar dari keseharian mereka. Arena Randai Kuantan menjadi sebuah katup pelepasan beban yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun dalam keseharian terbelit hutang karena harga karet atau sawit turun, saat berperan mereka bisa menjelma menjadi orang kaya yang dermawan dengan rumah layaknya istana bersepuh emas. Kontradiksi-kontradiksi ini menciptakan kelucuan yang mengundang tawa, karena khalayaknya adalah orang-orang yang tinggal bersama para pemain, dan mereka tahu bagaimana kehidupan sehari-hari sang pemain.
Tags kuantan singingi randai randai kuantan
Lihat Juga
Marsden dan Pantun Melayu (tahun 1812)
Pengantar William Marsden (1754-1836), seorang linguis dan sejarawan Inggris, adalah ilmuwan pioneer untuk kajian Nusantara. ...