Beranda / Matabudaya / Randai Kuantan

Randai Kuantan

 

Susunan pertunjukan

  • Pembukaan. Para pemain berbaris dua-dua memasuki arena, diiringi musik dan lagu pembuka, misalnya, “Bunga Setangkai”. Barisan ini dipandu oleh “tukang peluit” yang meniup peluitnya mengikuti irama musik. Kemudian mereka berjoget mengelilingi arena hingga membentuk lingkaran. Bila lagu telah selesai, tukang peluit meniup peluitnya sambil membuat gerakan sebagai isyarat “selesai”. Barisan pemain randai kemudian meneriakkan “hep hep ta”, lalu jongkok atau duduk dalam posisi melingkar.
  • Sambutan. Pemandu acara membuka acara dan meminta Induk Randai memperkenalkan diri sekaligus memberi sambutan. Selanjutnya, pemandu meminta tuan rumah (orang yang punya hajat) memberi sambutan singkat. Setelah itu, pemandu mengantarkan lagu berikutnya, biasanya lagu “Selamat Datang”. Tukang peluit meniup peluit, dan seluruh pemain randai kembali berjoget mengelilingi arena. Joget diakhiri dengan teriakan “hep hep ta”, dan seluruh Anak Randai kembali jongkok dalam posisi melingkar. Begitu lagu berhenti, pemandu meminta Ketua Randai untuk menyampaikan pepatah-petitih. Bagian ini juga ditutup dengan lagu dan joget. Berikutnya, adalah bercerita.
  • Bercerita. Pemandu acara menyampaikan ringkasan cerita dan lagu-lagu yang akan dimainkan. Para pemeran bergerak ke tengah lingkaran untuk berakting. Setelah adegan selesai, ia kembali ke barisan, lalu diikuti dengan lagu dan joget. Mengawali setiap adegan, pemandu menyampaikan ringkasan adegan yang akan dimainkan, kemudian adegan, dan setelah itu ditutup dengan lagu dan joget. Begitu seterusnya hingga cerita berakhir.
  • Rehat. Setelah sekitar 2 jam, pertunjukan dihentikan sejenak, untuk istirahat. Masa jeda ini biasanya diisi dengan lelang lagu dan joget dengan Bujang Gadih untuk para penonon.
  • Penutup. Apabila cerita telah selesai, pemusik memainkan lagu penutup, biasanya lagu “Gelang Sipaku Gelang”. Para pemain berdiri dan berjoget sambil mengelilingi arena lalu berbaris ke luar.

 

Bagikan

Lihat Juga

Marsden dan Pantun Melayu (tahun 1812)

Pengantar William Marsden (1754-1836), seorang linguis dan sejarawan Inggris, adalah ilmuwan pioneer untuk kajian Nusantara. ...