LAM Riau Lembaga Adat Melayu Riau
Letjen (Pur.) Syarwan Hamid lahir di Dusun Pusako Siak, 10 November 1943. Karir cemerlang anak jati Melayu Riau ini, baik di lingkungan militer maupun di lingkungan jabatan sipil, menimbulkan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Riau.
Sebagai tentara, beliau menggapai pangkat Letnan Jenderal, dan pernah memangku jabatan tinggi sebagai Kepala Staf Sosial Politik (Kassospol) Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Ketika gerakan reformasi 1998 bergulir, Syarwan Hamid adalah salah seorang Wakil Ketua MPR dari Fraksi ABRI. Dalam kedudukannya itu, beliau menjadi salah seorang tokoh kunci keberhasilan mahasiswa menduduki komplek DPR/MPR RI di Senayan Jakarta, yang bermuara tumbangnya rezim Orde Baru.
Di masa pemerintahan Presiden BJ Habibie, H. Syarwan Hamid diamanahkan sebagai Menteri Dalam Negeri. Beliau menampung aspirasi pemekaran kabupaten/ kota di Provinsi Riau, dan memperjuangkannya sedemikian rupa sehingga di masa beliau jadi Menteri Dalam Negeri itu, terbentuklah daerah-daerah otonom baru, seperti Kabupaten Siak dan Kabupaten Rokan Hilir (pemekaran Kabupaten Bengkalis), Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Rokan Hulu (pemekaran Kabupaten Kampar), dan Kabupaten Kuantan-Singingi (pemekaran Kabupaten Inderagiri Hulu).
Atas jasa-jasa beliau, dan rasa bangga masyarakat adat Melayu Riau terhadap karir cemerlang beliau, Lembaga Adat Melayu Riau menganugerahkan gelar kehormatan adat tertinggi (pada masa itu) Datuk Lela Setia Negara kepada beliau. Majelis Penabalan Gelar Kehormatan Adat diselenggarakan di Balai Adat Melayu Riau pada Ahad, 30 Sya’ban 1421 H/ 26 November 2000 M.
(ZA/AA)
