PEKANBARU: Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) menggelar Majelis Adat Tepuk Tepung Tawar kepada Gubernur Riau (Gubri) Drs. H. Syamsuar, M.Si dan Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Brigjen. TNI (Purn) Edy Natar Nasution, di Balai Adat Melayu Riau, Kamis (21/2/2019).
Setibanya di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru dari Jakarta, Gubri Syamsuar dan Wagubri Edy Natar, disambut sejumlah Pengurus LAMR dengan taburan beras kunyit dan pemakaian tanjak. Sementara kepada isterinya dipakaikan selendang oleh Timbalan Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Datin Dra. Hj. Nuraini.
Gubri Syamsuar, Wagubri Edy Natar beserta rombongan tiba di Balai Adat Melayu Riau, diarak dengan kompang dan disambut dengan silat Melayu.
Ketika Gubri dan Wagubri menaiki tangga Balai Adat Melayu Riau, Ketua Umum MKA LAMR Datuk Seri H. Al azhar, Ketua Umum DPH LAMR Datuk Seri Syahril Abubakar, dan sejumlah pimpinan LAMR Kabupaten/Kota di Provinsi Riau menyambut di depan pintu masuk Balairung Tenas Effendy.
Majelis Adat Tepuk Tepung Tawar yang dipandu oleh pebilang Isro Fiddin dan Monda Gianes ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran yang dibacakan qori Dr. Khairunnas MA Jabbar yang dilanjutkan dengan elu-eluan dari Ketua Umum DPH LAMR Datuk Seri Syahril Abubakar.
Datuk Seri Syahril Abubakar dalam kata elu-eluan singkatnya mengawali dengan sebuah pantun ucapan selamat kepada Gubri Syamsuar dan Wagubri Edy Natar yang telah dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Gubri dan Wagubri periode 2019-2024.
Datuk Seri juga mengucapkan terima kasih kepada para kerabat kesultanan, para tokoh masyarakat, anggota Forkompinda Provinsi Riau, bupati dan walikota se-Provinsi Riau, pemangku adat, MKA, dan DPH LAMR kabupaten/kota di Provinsi Riau, dan para jemputan lainnya.
Pada kesempatan tersebut Datuk Seri Syahril juga mengucapkan terima kasih kepada mantan Gubernur Riau H. Wan Thamrin Hasyim yang telah meletakkan dasar-dasar yang sangat menguntungkan dan strategis bagi LAMR, orang-orang Melayu, beserta masyarakat Riau pada umumnya.
“Kami berterima kasih kepada Datuk Wan Thamrin Hasyim, Datuk Anas Maamun, Datuk Arsyadjuliandi Rachman yang telah menyelesaikan masa tugas kepemimpinan. Dalam beberapa bulan ini muatan lokal budaya Melayu Riau sudah dilengkapi dengan Perda dan Pergub sehingga bisa dijalankan pada tahun-tahun mendatang,” kata Datuk Seri Syahril.
Menurut Syahril, harapan yang besar disandarkan kepada Gubri Syamsuar dan Wagubri Edy Natar yang melanjutkan kepemimpinan di Provinsi Riau dan berharap di bawah kepemimpinannya dapat mewujudkan apa yang telah diperjuangkan seperti pengelolaan Blok Rokan sebagaimana yang dijanjikan Presiden akan dikelola Pertamina bersama perusahaan yang ada di daerah Riau, pemulihan tanah ulayat yang telah dikeluarkan Perpres No. 86 Tahun 2018 dan penataan kembali perkebunan kelapa sawit berdasarkan Inpres No. 10 Tahun 2018.
“Ini semua wabil khusus Tuan Gubernur dan Wakil Gubernur, LAMR berharap perhatian dan uluran tangan para pemimpin kita hari ini untuk mem-back up perjuangan ini dan kami yakin Datuk Seri Syamsuar dan beserta Jenderal Edy akan memberikan perhatian yang besar,” kata Datuk Seri Syahril.
Memasuki prosesi tepuk tepung tawar, Ketua Umum MKA LAMR Datuk Seri Al azhar mendapat kesempatan pertama memberikan tepuk tepung tawar kepada Gubri dan Wagubri. Selanjutnya diikuti Ketua Umum DPH LAMR Datuk Seri Syahril Abubakar, dan mantan Gubri Drs. H. Wan Thamrin Hasyim.
Para sultan dan pewaris kesultanan di Provinsi Riau juga turut memberikan tepuk tepung tawar yaitu Sultan Pelalawan H. T. Kamaruddin Haroen gelar Tengku Besar Pelalawan, Sultan Kerajaan Gunung Sahilan H. Tengku Muhammad Nizar yang Dipertuan Agung, Pengetua Resam Kekerabatan Keluarga Kerajaan Siak Sri Indrapura H. T. Mukhtar Anum, Ketua Perhimpunan Kekerabatan Resam Kerajaan Indragiri HR. Maizir Mit, para tokoh masyarakat Riau Brigjen TNI (Purn) H Saleh Djasit, Drs. H. Wan Abubakar MS, Drs, H.A. Rivaie Rachman dan terakhir ulama Riau Dr. H. Mustafa Umar, Lc yang sekaligus memimpin pembacaan doa.
Usai pembacaan doa, Gubri Syamsuar dan Wagubri Edy Natar mendapat kesempatan untuk menyampaikan sambutan. Gubri Syamsuar yang tampil di podium bersama Wagubri Edy Natar dalam sambutannya antara lain mengucapkan rasa syukur karena dia bersama Wagubri Edy Natar telah sampai di Pekanbaru setelah sehari sebelumnya dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta.
Di dalam sambutan singkatnya, Gubri Syamsuar menyampaikan dua bait pantun yaitu: pantun tepung tawo adat Melayu, diiringi gendang bertalu-talu, sambutan ini membuat kami terharu, menjadi tanda Riau semakin maju.
Sementara pantun kedua Gubri Syamsuar berbunyi aduhai molek Tengku Kamariah, cerita Raja Kecik berkalang tanah, doakan kami agar amanah, semoga Riau semakin berkah.
Ketua Umum MKA LAMR Datuk Seri Al azhar dalam petuah amanahnya mengatakan LAMR dan paguyuban mengucapkan tahniah atas dilantikannya Datuk Seri Syamsuar dan Edy Natar sebagai pemimpin Riau, sebagai Gubri dan Wagubri.
“Tepuk tepung tawar sudah dimaknakan tadi oleh Wagubri Edy Natar sebagai peringatan kepada beliau. Kami juga ingin menyampaikan makna lain, majelis tepuk tepung tawar ini sekaligus kami LAMR mewakili masyarakat Riau ingin menunjukkan kepada Tuan Gubernur dan Tuan Wakil Gubernur bahwa kami siap untuk bekerja sama bahu membahu membangun Riau,” kata Datuk Seri Al azhar.
Menurut Datuk Seri Al azhar, pihaknya sangat merindukan Riau lebih dari apa yang sudah kita capai sekarang yang menjadi lebih baik dan lebih maju di berbagai bidang.
“Semoga kita semua bisa saling mengingatkan dan tolong menolong dalam kebaikan dan tentu saja prinsip dari kebersamaan yang dipegang dalam budaya Melayu yang namanya persebatian menjadi sebuah keniscayaan tidak bisa hanya dibebankan hanya ke bahu Gubernur dan wakil gubernur saja,” ujarnya.
Datuk Seri mengajak untuk mematrikan tekad bersama bahwa Riau yang lebih baik itu juga terletak di pundak semuanya yaitu di pundak orang-orang Melayu, di pundak saudara-saudara dari berbagai paguyuban, di pundak generasi di atas, di pundak generasi milenial Riau, dan di pundak semua rakyat Riau.
“Dalam adat disebutkan tegak kokohnya datuk-datuk itu karena anak-kemenakan. Jadi, kebersamaan, persebatianlah yang menyebabkan semua berjalan lancar. Karena itu kita mematrikan tekad untuk kebersamaan,” ujar Datuk Seri Al azhar. (ZA)