Beranda / Telaah / Catatan Al azhar: Sastra dan Kebudayaan

Catatan Al azhar: Sastra dan Kebudayaan

Bagaimanapun, pernyataan ‘murung’ bahasa sebagai determinan ruang (jeruji yang mengurung) kenyataan-kenyataan dan maknanya itu menggapai dimensi ‘riang-gembira’-nya melalui sastra. Meskipun terbatas, tanda-tanda (sesuatu yang ‘dibahasakan’) di dunia fana ini sesungguhnya tak terkira jumlahnya, sehingga betapa tak terkiranya pula kenyataan-kenyataan yang ada. Sastra melihatnya sebagai saujana yang luas dan samudera yang dalam untuk dijelajahi dalam kegirangan seorang pemburu makna. Di sinilah tempat tersirat yang utama bagi sastra dalam kebudayaan. Bersama sifat indah (sebagai seni) yang disyaratkan dalam kewujudannya, sastra bukan hanya tampil sebagai rekaman dan penegasan makna-makna tertentu dalam saujana dan samudera luas tanda-tanda (bahasa), tetapi juga menguak dan menyingkapkan yang tersembunyi, menyegarkan tanda yang diusangkan oleh kelaziman-kelaziman: menciptakan makna baru.

Bagikan

Lihat Juga

Syawal dalam Peristiwa Resiprokal Orang Melayu

Syawal dalam Peristiwa Resiprokal Orang Melayu oleh: Syaiful Anuar Menurut Ibnul ‘Allan asy Safii, kata ...