Bongku sudah diingatkan abangnya. Sebelum membuka lahan kurang dari sepertiga hektar. Kalau ke lokasi jangan sendiri. Sekuriti sering patroli. Kamu bisa hilang nanti. Tahu-tahu sudah di kantor polisi. Meninggalkan anak dan bini. Tapi Bongku keras hati. Sebab perut harus diisi. Hari ini dan nanti. Maka itulah yang terjadi. Di penjara Bongku kini. Sedang diadili.
Kami bertatap muka. Dalam peradilan jaringan maya. Dia di sana di kursi terdakwa. Aku di sini. Konon menjadi saksi ahli. Paras Bongku keras membatu. Tetapi mengundang iba hatiku. Mungkin dia tahu itu. Dia lempar senyum padaku. Sapaan ramah sudahlah tentu. Terasa gunung menimpaku justeru. Beban peristiwa waktu ke waktu. Beban kegagalan waktu ke waktu. Tumpukan kehilangan pemberian dunia bercelaru.