Buluhcina – Buluhcino (dalam dialek tempatan) adalah sebuah kampung yang berada di Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Asal nama kampung ini diambil dari nama salah satu jenis bambu (buluh) yaitu Buluh Cina (Bambusa multiplex). Konon, rumpun Buluh Cina sudah tumbuh di tempat ini sejak ratusan tahun yang lalu. Menurut cerita, sewaktu ditemukan batang pohonnya hanya sebesar lengan kanak-kanak dengan ketinggian mencapai 10 meter. Namun, ketika dipotong dan dipindahkan, tumbuhnya hanya sebesar empu jari orang dewasa dan tingginya hanya sekitar 3-4 meter, karena itulah kemudian disebut Buluh Cina.
Tempat yang berada di tepian Sungai Kampar ini sejak dulu menjadi tempat persinggahan pelayaran dari hilir (India Belakang, Vietnam, dll.), maupun dari hulu (Pangkalan, Bangkinang, Airtiris, Rumbio, dll.). Tempat dengan banyak rumpun bambu biasa dipilih sebagai tempat persinggahan atau tempat tinggal karena dipastikan aman dari ancaman harimau dan beruang. Selain itu, tebing sungai berhutan bambu lazimnya memiliki “pulau”, pasir yang menjorok ke tengah sungai, tempat soak (penyu sungai) bertelur. Orang-orang singgah menebas rumpun bambu dan membuat pondok-pondok sementara tempat mereka beristirahat sebelum berlayar ke hulu atau ke hilir. Berawal dari hanya sebagai tempat persinggahan kemudian ada yang mulai menetap dan membuka ladang. Lambat-laun tempat ini kian berkembang menjadi pemukiman, lalu menjadi teratak (dusun awal), menjadi dusun, dan akhirnya menjadi sebuah kampung yang dinamakan Buluhcina. Sekarang ini, tanaman Buluh Cina hanya tersisa belasan rumpun karena sudah banyak dibabat untuk mendirikan rumah dan memenuhi kebutuhan akan lahan lainnya. Kampung ini kini berjuluk Desa Wisata Buluhcina.