LAMR Lembaga Adat Melayu Riau
Lamriau.id-Pekanbaru, Jika tidak ada aral melintang, pada Kamis, 24 April 2025 mendatang, Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Tuan Raja Juli Antoni, melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Riau. Dalam kunjungan itu, anak kemanakan asli kelahiran Kabupatan Kuansing, Provinsi Riau, ini bertamu ke Balai Adat, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau, Jalan Diponogoro, Pekanbaru.
”LAMR siap menyambut kunjungan Menteri Kehutanan Tuan Raja Juli Antoni ke Riau. Sesuai rencana, anak kemanakan kita ini nantinya kita sambut secara adat, dilakukan tepuk tepung tawar,” kata Ketua Panitia Acara Adat Tapuk Tepung Tawar, Datuk Jonnaidi Dasa, dalam rapat atur acara Senin (21/04) di Balai Adat.
Hari ini, jelas Datuk Jonnaidi Dasa, adalah rapat ketiga kalinya dalam upaya mensukseskan penyambutan Menteri Kehutanan tersebut. Berbagai pihak, baik dari Pemerintah Provinsi Riau, Kepolisian, dan lainnya ikut dalam rapat persiapan ini. ”Rapt koordinasi ini untuk semakin mematang persiapan acara adat tepuk tepung tawar Tuan Raja Juli Antoni,” ucap Datuk Jonnaidi Dasa yang juga menjabat sebagai Sekum DPH LAMR Provinsi Riau.
Dalam penyambutan adat Tuan Raja Juli Antoni itu, jelas Datuk Jonnaidi, selain tepuk tepung tawar berbagai pertunjukan seni budaya mulai dari kompang, silat, dan randai juga ditampilkan. ”Untuk menampung anak kemanakan yang hadir dalam acara adat ini, panitia juga menyediakan tenda di sisi kiri dan kanan balai adat. Selain itu, bagi warga yang berada di rumah bisa melihat live streaming dalam acara ini,” ucap Datuk Jonnaidi.
Prosesi penyambutan Tuan Raja Juli Antoni dimulai dari pagi pukul 10.00 WIB, kedatangan beliau di VVIP Lancang Kuning, Bandara Internasional Sultan SyarifKasim II (SSK) oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH), Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil. Setelah pemasangan tanjak, Menteri Kehutanan, Gubri dan rombongan bertolak ke Balai Adat.
Di Balai Adat Tuan Raja Juli Antoni disambut Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA), Datuk Seri H. Marjohan Yusuf, dan di tengkah dengan kompang dan silat. Setelah melewati prosesi adat lainnya, barulah Menteri Kehutanan ditepuk tepung tawar yang dilakukan oleh para tokoh Provinsi
