Beranda / Kabar / LAMR Sebut Kapolda Riau Irjen Herry, Kapolda Budaya, Punya Indera Tambahan

LAMR Sebut Kapolda Riau Irjen Herry, Kapolda Budaya, Punya Indera Tambahan

lamriau.id-Pekanbaru, Pada helat Anugerah Adat Ingatan Budi kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si, secara khusus Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAMR, Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil, mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Riau, Irjen Pol. Dr Herry Heryawan, M. Hum.

“Lembaga Adat Melayu Riau pada kesempatan ini, secara khusus mengucapkan berterima kasih kepada Kapolda Riau, Irjen Pol. Dr Herry Heryawan, M. Hum yang selalu kami sebut kapolda budaya,” kata Datuk Seri Taufik, dan disambut dengan tepuk tangan yang bergemuruh oleh undangan.

Bagaimana tidak disebut Kapolda Budaya, jelas Datuk Seri Taufik, awal tugasnya sudah menyentuh kalbu dengan merehab makam pendiri Pekanbaru, Marhum Pekan, kemudian sibuk menanam pohon. “Bahkan kami pikir, jangan-jangan Jenderal Herry ini punya indra tambahan,” seloroh Datuk Seri dan disambut dengan gelat tawa.

Tiga pekan lalu, ucap Datuk Seri Taufik, Jenderal Herry menjelaskan kepadanya tentang program unggulan dengan singkatan Jalur, jelajah Riau yang bertopang pada empat sungai besar Riau sebagai basis peradaban Melayu.

“Tapi sekarang, jalur mendunia lewat pacu jalur, tradisi dari Kabupaten Kuansing. Dari orang biasa, selebritas dunia, bahkan Wapres Gibran Rakabuming Raka, ikut menirukan gaya tukang tari jalur Kuansing Riau,” kata Datuk Seri Taufik.

Kemudian Datuk Seri Taufik mengucapkan tahniah, semoga program jalur Polda Riau juga menemui takdir baiknya seperti pacu jalur berkat kerja keras, kompak, kerja sana, dan penuh pengabdian dalm lindungan Tuhan YME.

Lebih dahsyat lagi, ungkap Datuk Seri Taufik, ketika Jenderal Herry dalam kesibukan penanganan penertiban Taman Nasional Tesso Nilo, ia menyuarakan gajah-gajah yang tergusur. “Kami terpana, tapi sampaikan dulu kepadanya agar penertiban TN, harus memperhatikan masyarakat adat dan tempatan.”

Sesungguhnya, ujar Datuk Seri Taufik, LAMR amat mendukung program yang dipayungi Perpres no. 5 tahun 2025. Tapi LAMR berharap pula agar masyarakat adat dan tempatan, memperoleh kembali hak-haknya secara kultural dan hukum formal di atas lahan tersebut.

Perihal di atas, sebenarnya telah lama disuarakan, bahkan telah lama ditemui kebun ilegal di Riau baik oleh DPRD maupun KPK di atas lahan lebih dari satu juta hektar. Tapi baru pada masa kepemimpinan Presiden Bapak Prabowo Subianto, penertiban itu dilakukan.

“Ingin sekali LAMR mengucapkan rasa terima kasih secara langsung kepada Bapak Presiden, tapi belum tersampaikan. Kalau tidak menjadi kelancangan bagi kami, mungkin Tuan Kapolri dapat menyambung lidah kami untuk mengucapkan terimakasih kepada beliau, apalagi selama ini, menurut pengamatan kami beliau cukup dekat dengan kemelayuan misalnya melalui silat, pakaian silatnya, piala Hang Tuah yang dibuatnya, bahkan pernyataan beliau perlunya menjunjung bahasa Melayu Riau dalam suatu ceramah ilmiah di Universitas Pancasila Jakarta,” sebut Datuk Seri Taufik.

Bagikan

Lihat Juga

Puan Ida Rifda Serahkan Buku “Pantun Sapaan Hati Ibu Bhayangkari” Kepada Ibu Kapolri Juliati

lamriau.id-Pekanbaru, Dalam sebuah momen penuh kehangatan dan nuansa budaya, Puan Ida Rifda, Ketua Bidang Ekonomi dan ...