LAMR Lembaga Adat Melayu Riau
lamriau.id-Pekanbaru, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) menyatakan dukungan terhadap tiga putri hijab asal Riau yang akan mengikuti ajang Hijabfluencer Indonesia di Jakarta pekan depan.
Mereka adalah Khalisah Thariqah, Devi Alfitri, Seli Febriani dan Andhia putri sebagai pendamping Putri hijab Riau, mengunjungi LAMR pada Jum’at (19/9), meminta petuah sekaligus dukungan dari pemangku adat LAMR.
Dalam pertemuan itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR, Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil, menyampaikan bahwa pihaknya selalu terbuka untuk anak muda, termasuk generasi Z, agar senantiasa menghidupkan dan mewariskan budaya. “Bagaimanapun juga budaya harus diwariskan. Miss Hijab ini sendiri sangat dekat dengan Melayu karena Melayu sangat memperhatikan pakaian, sebagaimana pepatah Melayu ‘dikurung oleh sarak dan dikungkung oleh adat’,” ungkap Datuk Seri.
Lanjut, Datuk Seri Taufik juga menyampaikan bahwa LAMR sebelumnya juga pernah memberikan dukungan kepada Miss Batik, yang berhasil meraih juara 4 di Jakarta. Batik sendiri telah diakui sebagai warisan budaya tak benda dunia, sebagaimana pantun dari Riau yang juga telah mendapat pengakuan UNESCO.
Ajang Hijabfluencer Indonesia diikuti oleh para putri berhijab dari berbagai daerah. Riau berkesempatan menampilkan potensi budaya, bahasa, dan identitas Melayu. “Salah satu keistimewaan Riau adalah memiliki bahasa Melayu yang kuat secara sejarah, bahkan sudah dikenal sejak masa Sriwijaya. Di Riau sendiri terdapat enam dialek: Petalangan, Rokan, Pesisir, dan Kampar, yang memperkaya khazanah budaya,” tambah Datuk Seri Taufik.
Untuk diketahui Keikutsertaan Putri Hijab Riau kali ini terlaksana berkat kerja sama dengan Riau Creative Hub (RCH) dan Dinas Pariwisata, dengan pembimbingan langsung dari tokoh perempuan Riau.
