Beranda / Kabar / LAMR Anugerahkan “Ingatan Budi” kepada Kapolri: Wujud Pengakuan terhadap Eksistensi Masyarakat Adat dan Hukum Adat

LAMR Anugerahkan “Ingatan Budi” kepada Kapolri: Wujud Pengakuan terhadap Eksistensi Masyarakat Adat dan Hukum Adat

lamriau.id-Pekanbaru, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Anugerah Adat “Ingatan Budi” kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si, dalam sebuah upacara adat yang khidmat dan sarat makna budaya. Acara ini dilangsungkan pada Sabtu (12/7) sebagai bentuk penghormatan tertinggi kepada Kapolri atas kontribusi dan perhatiannya terhadap pelestarian nilai-nilai adat dan budaya Melayu di Indonesia.

Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Pusat Bantuan Hukum LAMR, Tuan Datuk Zainul Akmal, yang secara khusus memenuhi jemputan. Terkait pemberian Anugrah Adat “Ingatan Budi” tersebut, Datuk Zainul menyampaikan:

“Pemberian Anugerah Ingatan Budi kepada Kapolri merupakan salah satu bukti nyata eksistensi Masyarakat Adat atau Masyarakat Hukum Adat di Indonesia. Ini juga menunjukkan keberadaan hak-hak masyarakat adat, keberadaan pemerintahan adat, dan tegaknya hukum adat di tengah masyarakat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Datuk Zainul menyampaikan harapan bahwa Kepolisian Republik Indonesia ke depan dapat lebih erat beriringan dengan masyarakat adat dalam menjaga dan menegakkan keadilan.

“Kami berharap Kepolisian dapat menghormati dan menghargai hukum adat dalam setiap proses penegakan hukum, serta menjadikan hukum adat sebagai bagian dari pertimbangan dalam menegakkan keadilan. Peradilan adat dan hukum adat selayaknya menjadi instrumen penting dalam mewujudkan keadilan restoratif,” imbuhnya.

Datuk Zainul mengutip kata-kata bijak dari Imam Ali bin Abi Thalib sebagai cerminan filosofi hukum adat dan keadilan:

“Keadilan juga mempunyai empat aspek, pertama pemahaman yang tajam, kedua pengetahuan yang mendalam, ketiga kemampuan yang prima untuk memutuskan, keempat dan ketabahan yang kukuh. Maka barang siapa yang memahami akan mendapatkan kedalaman pengetahuan. Barang siapa yang mendapatkan kedalaman pengetahuan, maka akan keluar darinya keputusan-keputusan hukum yang adil. Dan barang siapa yang berlaku tabah, maka dia tidak akan melakukan perbuatan yang jahat dalam urusannya dan akan menjalani kehidupan yang terpuji diantara manusia.”

Upacara Adat Anugrah “Ingatan Budi” ini bukan hanya simbol kehormatan, tetapi juga seruan moral bagi semua pihak agar hukum dan keadilan senantiasa berakar pada nilai-nilai adat istiadat yang telah diwariskan turun-temurun oleh masyarakat adat.

Bagikan

Lihat Juga

KEMBALI DITEGASKAN, DIR TIDAK TERKAIT DENGAN FEDERAL DAN MERDEKA

lamriau.id-Pekanbaru, Badan Pekerja Perwujudan Daerah Istimewa Riau (BPP DIR) kembali menegaskan bahwa upaya yang mereka ...