Adat Memilih Pemimpin
Oleh: Syaiful Anuar
Pagi Sabtu, 29 Januari 2022 lalu saya melihat dari kejauhan, seekor kambing jantan menjadi satu dari beberapa tanda penobatan pemimpin dalam satu puak pesukuan di negeri-negeri hulu Sungai Siak. Tidak dari jarak dekat, sebab takut bercampur iba dalam diri tak mampu saya lawan. Dari jarak yang jauh, tentu serah terima hewan dalam cakap-cakap adat samar-samar terdengar. Menyiasati soalan diri itu, saya meletakkan perangkat rekam suara (voice recorder) dan rekam gambar (video recorder) di sekitar prosesi berlangsung. Supaya cakap-cakap adat dapat disimpan sebagai warisan kebudayaan.
Ihwal hampir tiga pekan sebelum Sabtu lalu, Selasa malam, 11 Januari saya meyaksikan perundingan adat, juga dari kejauhan bahagian dari prosesi penobatan pemimpin suatu puak pesukuan. Bukan tersebab takut dan iba, melainkan karena saya bukan anak kemenakan dari puak pesukuan itu, maka tidak diizinkan masuk ke dalam rumah. Hanya voice recorder dan video recorder yang boleh saya letakkan di tengah-tengah majelis.
Ilustrasi dan tata letak: Rafqi Ismail
Selengkapnya: